Langganan:
Postingan (Atom)
damai di hati, damai kami sepanjang hari
311004
Hari yang buruk, angin mampat, semuanya kering, tak ada kesejukan, semuanya meranggas menyisakan ranting-ranting menuding langit.
Hari yang buruk, panas dan berdebu. Tak ada embun, bahkan sehembusan angin basah sekalipun. Airmatapun sulit untuk keluar.
Air mata, satu kelakuan yang sering dikatakan orang cengeng atau apa, tapi mereka tak pernah berfikir bahwa airmata adalah luapan kasih serta ketulusan yang menyejukkan.
Deru motorku makin parau, menembus sisa-sisa sore yang berkeringat. Tak ada hijau disekelilingku. Semuanya tampak pucat, mengering, dan pasti berdebu.
Tinggal kira-kira 75 km lagi sampai. Mataku sudah pekat dan keringat seperti disemburkan keluar. Tak ada yang tersisa. Semuanya aku cecer bersama laju motor dan keringatku. Solo-Malang bukan jarak yang jauh untuk urusan soal hati. Hanya soal hati.
Orang boleh mengatakan bahwa soal hati harus berhati-hati. Dan itu benar. Dan aku terlalu ceroboh. Terlalu ceroboh membagikan sebagian besar hatiku.
Rey, ku masih ingat betul terakhir kali aku menengoknya. Tak ada berat di matanya, tak ada kesan melepas aku pergi. Aku seperti menaruh sebuah balok yang hanya siap memukul dan menamparku, serta mengatakan "cepatlah pergi"
Alangkah bahagianya memiliki seorang peri kecil.
Dulu aku memiliki seorang peri kecil. Peri kecil yang lucu, yang bulatan wajahnya mungkin hanya sebelasar biji kopi. Ramping tubuhnya, hingga mirip-mirip boneka barby kepunyaan si Neny adikku. Dia memiliki sepasang sayap yang serupa capung, berwarna biru agak keunguan. Seringkali sayapnya akan bergetar-getar saat dia kedinginan dan kalau sudah seperti itu dia tidak akan mampu terbang. Haha..ha
Dulu rambutnya pendek saat aku menemukannya, katanya dia tidak suka ribet tapi setelah tahu aku suka sekali gadis berambut panjang dia terus memanjangkan rambutnya. Kesukaanya bunga matahari dan selalu berputar-putar terbang mengitarinya sambil berceloteh tiada henti, ramai sekali.
Dia juga suka dengan micky mouse, katanya lucu dan tak pernah sedih. Tapi dia tidak suka Donal si bebek menurutnya ramai dan menyebalkan. Selain itu dia juga suka sekali dengan es crem, burger, kebab, juga steak. Aneh ya. Harusnya dia suka susu, atau madu, sehingga badannya gak harus sekecil itu.
Tapi begitulah, Peri kecilku. Dengannya hidup menjadi lebih ramai, meski aku kerap kali mangkel dengan sifatnya yang gak mau kalah. Maunya menang sendiri, kekanak-kanakan, manja bukan maen, sering males, suka menuntut, dan masih banyak yang lain yang membuatku kadang sangat KANGEN.